Senin, 24 Agustus 2015

Kuncung sari

AssalamualaikumWr Wb
Salam Bahagia Sejahtera

“Nek Wis Kecekel Kuncunge, Kecekel Sarimu”Artinya: Saat terpengang ekornya (kepercayaan), maka terpengang sari jiwamu.Kemajuan manusia ternyata sangat tergantung pada para pemeran utama (leader) dalam kehidupan kita, demikian halnya kemunduran juga tergantung dari para pemeran utama.Hal ini dikarenakan bahwa para pengikut (follower), sangat sekali tergantung akan para pemeran utama.Maka para pengikut yang telah terpegang sari jiwa-nya, akansangat mudah diarahkan oleh para pemeran utama, secara baik maupun jelek. Ibarat kerbau yang dicucuk hidung, kemana saja akan ikut.Setiap manusia adalah beperanan utama dalam bidangnya masing-masing, maka hendaklah bahwa memiliki sifat Budhi welas asih, agar bisa membangun, memperbaiki kehidupan manusia lainnya dalam jangkauannya.Maka sederhananya adalah mari kita berlomba berbuat kebajikan.

– Dalam kehidupan berumah tangga, “Nek Wis Kecekel Kuncunge, Kecekel Sarimu”, jika salah satu pasangan telah percaya, mempercayai, maka hendak dipakai dengan kesadaran kebenaran, bukan untuk dikhianati.

– Dalam hubungan orang tua dan anak (Guru dan Murid), orang tua dan murid adalah penyembuh bagi anak/murid, jangan sebaliknya menjadi racun/virus yang menghancurkan anak/murid.Orang tua/guru, juga harus tidak berhenti belajar.. Harus terus senantiasa meningkatkan diri.

– Dalam hubungan keluarga dengan keluarga lain (bermasyarakat), kalau sebagai pemimpin di masyarakat, maka harus bisa menjadi yang adil dan bijak bagi semua golongan, bukan mengadu dan memecah kesatuan bermayarakat.Hal ini bisa di tempuh dengan tidak menjadi fanatik dan munafik, tapi apa adanya dengan hati nurani yang paling jujur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar